Tanya Jawab

Friday, March 17, 2006

Terjemahan

Penerjemahan buku saat ini marak dan menguasai sebagian besar industri perbukuan di Indonesia. Tidak hanya bahasa Inggris, Jerman, China, dan Jepang saja. Akan tetapi industri perbukuan disemarakkan oleh buku-buku terjemahan berbahasa Arab dan bercorak keislaman.

Fenomena ini ditandai dengan semakin meningkatnya ghirah ‘semangat’ keislaman dalam masyarakat Indonesia. Selain memenuhi kehausan masyarakat terhadap pengetahuan agama Islam, penerjemahan merupakan salah satu faktor utama kemajuan sebuah peradaban. Dikisahkan bahwa bangsa Arab pada zaman Khalifah al-Makmun memerintahkan Ibnu al-Muqaffa’ untuk menerjemahkan buku-buku filsafat Yunani Kuno. Sejak saat itu dimulailah abad baru penerjemahan buku-buku berbahasa non Arab ke dalam bahasa Arab. Hasilnya sungguh menakjubkan. Setelah itu lahirlah tokoh-tokoh muslim yang pakar dalam segala disiplin ilmu. Misalnya Ibnu Sina seorang pakar kedokteran. Ibnu Khaldun pakar filsafat, dsb.

Maraknya penerjemahan buku-buku berbahasa Arab, membawa berkah tersendiri bagi mahasiswa jurusan keagamaan. Tidak hanya mahasiswa di Indonesia, terlebih mahasiswa yang menuntut ilmu di Timur Tengah khususnya Mesir. Di Mesir yang mahasiswa Indonesianya berjumlah 5000 lebih, terdapat tim-tim penerjemahan dari penerbit-penerbit Besar di Indonesia. Misalnya Tim penerjemahan Gema Insani Press, Mizan, al-Kautsar, Syamil, NCR, Erlangga, Maghfirah dsb. Dari tim-tim inilah penerbit mendapatkan suplai buku-buku baru dan menarik sesuai dengan karakter penerbit.

Pada bulan Februari kemarin, para penerbit yang tergabung dalam organisasi IKAPI, ikut menyemarakkan Pameran buku Internasional yang diselenggarakan di Kairo. Tepatnya agenda tahunan Cairo Book Fair yang memasuki tahun ke 38. Sebanyak 22 orang rombongan IKAPI dari berbagai Penerbit di Indonsia ikut ambil bagian memamerkan buku-buka terbitan mereka di pameran tersebut. Selain itu mereka juga berburu buku berbahasa Arab untuk kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonsia. Mengingat trend buku di Indonesia yang didominasi oleh buku Parenting, Perkawinan maupun How to, tidak jarang satu buku diminati oleh dua penerbit ataupun lebih. Sehingga akhirnya buku itu diterbitkan oleh dua penerbit atau lebih, namun dikerjakan oleh Penerjemah yang berbeda. Misalnya saja buku La Tahzan yang diterbitkan oleh Qisthi dan Pustaka Maghfirah.